Jumaat, 3 Jun 2011

Renungan buat diri

Assalamualaikum wrt wbt

Alhamdulillah syukur kita panjatkan ke hadrat Ilahi yang memiliki kerajaan langit dan bumi dan hanya kepada Dia lah seluruh makhluk kembali.

Selawat dan salam kita lafazkan buat junjungan besar Rasulullah SAW, keluarga Baginda, para sahabat, tabi' tabiin.

Saya mahu mengajak diri sendiri dan juga para pembaca semua untuk mengambil sedikit waktu mentaddaburi ayat Allah SWT, An-Nur 43-44

"Tidakkah engkau melihat bahawasanya Allah mengarahkan awan bergerak perlahan-lahan, kemudian Dia mengumpulkan kelompok-kelompoknya, kemudian Dia menjadikannya tebal berlapis-lapis? Selepas itu engkau melihat hujan turun dari celah-celahnya. Dan Allah pula menurunkan hujan batu dari langit, dari gunung-ganang (awan) yang ada padanya; lalu Ia menimpakan hujan batu itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya, dan menjauhkannya dari sesiapa yang dikehendakiNya. Sinaran kilat yang terpancar dari awan yang demikian keadaannya, hampir-hampir menyambar dan menghilangkan pandangan"

"Allah menukarkan malam dan siang silih berganti; sesungguhnya yang demikian mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang celik mata hatinya berfikir"

Subhanallah, alhamdulillah, allahuakbar.

Mari semua,
Kita tundukkan hati kita, serendah-rendahnya, jauh dari keegoan dunia
Kita tundukkan pandangan kita, jauh dari maksiat dunia,
Kita tundukkan pendengaran kita, jauh dari fitnah dunia,
Kita tutup mulut kita erat-erat dari mengatakan hal yang dusta belaka,

Di segenap waktu kita, di saat kita menghirup dan menghela nafas udara,
kita sering lupa,
Lupa akan Dia, Tuhan yang memberikan segala-galanya demi kebaikan kita

Hari ini, kita duduk diam, mendongak ke langit, melihat silih ganti malam dan siang,
Tanya pada hati, apa yang dirasakan saat ini?

Hati yang kotor dengan maksiat hanya melewatinya,
Jauh dari keredhaan Tuhan dekat dengan kemaksiatan Syaitan,
Hatinya jauh...
Jauh sehingga air mata tidak menitis melihat kebesaranNya yang mengatur siang dan malam,

Tiada walau 1 kecacatan terzahirkan,
Tiada walau 1 bantuan diperlukan,
Dia berdiri Esa,
Dia tegak Berkuasa,
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar.

Ya Allah,
dalam tangis dan rendah sujudku, Ya Allah,
aku mohon kemaafan di atas segala kelalaian yang telah hambaMu yang hina lakukan,
aku mohon keredhaanMu dalam setiap ibadah yang ku lakukan,
aku mohon keberkatan dalam setiap langkah ku panjangkan,

Ya Allah,
ampunkanlah dosa kedua orangtuaku,
sayangilah mereka seperti mana mereka menyayangiku,
berkatilah hidup mereka dunia dan akhirat.

Ya Allah,
aku hambaMu yang hina,
sujud menghadapmu,
ku tinggalkan segala keegoan diri,
ku tinggalkan segala kemaksiatan diri,
ku tinggalkan segala kealpaan diri,
demi redhaMu Ya Ilahi.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan