Baiklah, tiada banyak kaitan pun tajuk saya dengan isi yang akan saya sampaikan.
Cuma sekadar mahu berkongsi, sekarang saya di Anesthesiology Department.
Tugas para Anesthesiologist?
1. Menidurkan manusia yang sudah berjaga
2. Mengebaskan kaki atau tangan atau mana saja mengikut cita rasa dokter-dokter bedah di mana awalnya, manusia tadi tidak mengalami masalah mati rasa atau numbness.
3. Masukkan ubat-ubat mengikut keperluan semasa tubuh.
4. Menjaga kandungan dan keseimbangan cairan tubuh sepanjang tempoh operasi, pre dan post operasi.
Ok, begitulah sedikit sebanyak tugas dokter-dokter anestesi ini.
Kalau dari sudut pandangan saya, saya melihat tugas dokter-dokter anestesi ini mempunyai sifat tawaddu' atau rendah diri yang paling tinggi berbanding tugas dokter yang lain.
(Please don't take me wrong, I didn't mean others are not ok:] )
Mereka tidak dikenali pesakit.
Kehadiran mereka tidak diketahui pesakit.
Pesakit hanya tahu mereka untuk beberapa saat sebelum mereka terlelap tidur dengan enaknya.
Namun begitu, insan yang bertanggungjawab menjaga kestabilan fungsi tubuh mereka sepanjang tempoh operasi adalah mereka, ANESTHESIOLOGIST.
Sekarang, saya mahu ceritakan sedikit pengalaman saya di bagian ini.
Hari ini merupakan hari ketiga saya di bagian ini, alhamdulillah, lumayan banyak ilmu yang saya dapatkan dari dokter-dokter senior. Mereka sangat membantu insan-insan yang banyak bertanya seperti saya. Untung mereka tidak rimas dengan saya, semoga Allah memberkati kalian.
Sewaktu di salah satu Ruang Operasi (Operation Room) , di mana tempat saya bertugas, saya seperti biasa sedang asyik memerhatikan mesin yang membaca blood pressure, ECG, Heart rate, Pulse, dan sebagainya di monitor,
Tiba-tiba, datang seorang Doktor Spesialis Anestesi yang masuk ke OR yang sama dan menyapa,
Doctor: "Hi dear, what are you doing?"
Me : Nothing doctor. Just watching, learning and monitoring.
Doctor : Ok!
Sewaktu mengungkapkan kata "Ok", doktor spesialis tadi menghulurkan oksigen bag dari tangan dokter residen kepada saya.
Me : Hah??
Doctor : Yes, take it. Now, the patient's is totally under your responsibility.
Me : What?
Gambar hiasan : Tapi, macam foto di atas lah tugas yang di amanahkan kepada saya. Monitoring dan bertindak mengikut kesesuaian bacaan pada monitor. Biar betik?Baru 3 hari di Anestesi, sudah ambil tindakan? Tidak mengapa, cuba sahaja lah. Kalau tidak sekarang, bila lagi? (monolog saya saat diberikan amanah tersebut)
Gambar hiasan : Tapi, macam foto di atas lah tugas yang di amanahkan kepada saya. Monitoring dan bertindak mengikut kesesuaian bacaan pada monitor. Biar betik?Baru 3 hari di Anestesi, sudah ambil tindakan? Tidak mengapa, cuba sahaja lah. Kalau tidak sekarang, bila lagi? (monolog saya saat diberikan amanah tersebut)
Saya mengambil pam oksigen (pam oksigen = warna ungu di tangan dokter di atas).
Dokter spesialis tadi, hanya duduk melihat saya sambil tersenyum.
Dokter : Ayo Mi. Kamu kan dokter anes nya sekarang, mulai tindakan.
Provokasi dokter itu saya sambut sebagai satu tantangan yang harus saya tangani. Mana mungkin kalah sebelum berjuang. Malu lah :)
Saya mula mengepam oksigen. Sebelum itu, saya menganggarkan berat badan pesakit ini, 80 kg. Jadi setiap kali mengepam, oksigen yang harus diberikan adalah 6-8 L/kg body weight, 6 x 80 kg, sekitar 480 L oksigen harus masuk ke tubuh pesakit ini.
Diberikan 12 - 14 kali per menit. Sekitar total pernafasan kita yang biasa.
Sedang asyik mengepam, tiba-tiba monitor mengeluarkan bunyi "Alert".
Saya melihat blood pressure pesakit ini turun mendadak. 70/50. Normal adalah 120/80.
Dokter : Aimi, kamu kan dokter, ayo fikirkan segera tindakan apa yang akan kamu ambil, cepat fikir!
Dokter tadi masih tersenyum. Saya kaget. Ya Allah, apa yang harus aku lakukan.
Oh ya! Blood pressure drop, pertama kita pertahankan cairan tubuh dahulu,
Me : Dokter, minta tolong, di percepatkan infusion cairan pesakit ini (Cairan Natrium klorida 0.9%)
Dokter : Pintar, benar tindakan kamu itu.
Alhamdulillah, lega apabila blood pressure kembali kepada normal. Namun, begitu, kurang 5 minit saya monitor, tiba-tiba blood pressure kembali drop ke 70/50.
Astaghfirullah. Apalagi pakcik (pesakit ini) mahu ya?.
Dokter : Ok, Aimi, pesakit kamu, tindakan kamu, responsibility kamu.
Me : Ini kerana pengaruh obat Isoflurane ya dok? Kita cuma tinggal mengurangkan dosisnya ya?
(saya masih ragu)
Dokter : Good Aimi, welcome to Anesthesiology and I'm welcoming you to become an Anesthesiologist.
Me : Alhamdulillah, thank you so much doc.
Ubat Isoflorane itu telah diberikan kepada pesakit sepanjang tempoh operasi. Obat itu dihidu (inhalation) melalui tube yang dipasang kepada mulut pesakit (Endotracheal Intubation Tube). Obat itu merupakan maintenance, supaya pesakit tadi terus tidur. Obat itu akan mengakibatkan penekanan pada otot-otot jantung sehingga menyebabkan bradycardia.
Jadi, penurunan tekanan darah pesakit yang kedua adalah akibat pengaruh ubat. Solusinya mudah, turunkan kuantiti obat yang disalurkan ke pesakit tadi.
Alhamdulillah, saya terinspirasi oleh mereka.
Tugas di balik tabir, tapi tanpa mereka, pakar bedah yang terhebat seluruh dunia pun tidak akan mampu melakukan sebarang tindakan sekiranya dokter anestesi masih diam tidak bertindak apa-apa.
Pesan 1: Subhanallah, semoga Allah memberkati insan-insan yang telah banyak mengajar saya:)
Dokter spesialis tadi, hanya duduk melihat saya sambil tersenyum.
Dokter : Ayo Mi. Kamu kan dokter anes nya sekarang, mulai tindakan.
Provokasi dokter itu saya sambut sebagai satu tantangan yang harus saya tangani. Mana mungkin kalah sebelum berjuang. Malu lah :)
Saya mula mengepam oksigen. Sebelum itu, saya menganggarkan berat badan pesakit ini, 80 kg. Jadi setiap kali mengepam, oksigen yang harus diberikan adalah 6-8 L/kg body weight, 6 x 80 kg, sekitar 480 L oksigen harus masuk ke tubuh pesakit ini.
Diberikan 12 - 14 kali per menit. Sekitar total pernafasan kita yang biasa.
Sedang asyik mengepam, tiba-tiba monitor mengeluarkan bunyi "Alert".
Saya melihat blood pressure pesakit ini turun mendadak. 70/50. Normal adalah 120/80.
Dokter : Aimi, kamu kan dokter, ayo fikirkan segera tindakan apa yang akan kamu ambil, cepat fikir!
Dokter tadi masih tersenyum. Saya kaget. Ya Allah, apa yang harus aku lakukan.
Oh ya! Blood pressure drop, pertama kita pertahankan cairan tubuh dahulu,
Me : Dokter, minta tolong, di percepatkan infusion cairan pesakit ini (Cairan Natrium klorida 0.9%)
Dokter : Pintar, benar tindakan kamu itu.
Alhamdulillah, lega apabila blood pressure kembali kepada normal. Namun, begitu, kurang 5 minit saya monitor, tiba-tiba blood pressure kembali drop ke 70/50.
Astaghfirullah. Apalagi pakcik (pesakit ini) mahu ya?.
Dokter : Ok, Aimi, pesakit kamu, tindakan kamu, responsibility kamu.
Me : Ini kerana pengaruh obat Isoflurane ya dok? Kita cuma tinggal mengurangkan dosisnya ya?
(saya masih ragu)
Dokter : Good Aimi, welcome to Anesthesiology and I'm welcoming you to become an Anesthesiologist.
Me : Alhamdulillah, thank you so much doc.
Ubat Isoflorane itu telah diberikan kepada pesakit sepanjang tempoh operasi. Obat itu dihidu (inhalation) melalui tube yang dipasang kepada mulut pesakit (Endotracheal Intubation Tube). Obat itu merupakan maintenance, supaya pesakit tadi terus tidur. Obat itu akan mengakibatkan penekanan pada otot-otot jantung sehingga menyebabkan bradycardia.
Jadi, penurunan tekanan darah pesakit yang kedua adalah akibat pengaruh ubat. Solusinya mudah, turunkan kuantiti obat yang disalurkan ke pesakit tadi.
Alhamdulillah, saya terinspirasi oleh mereka.
Tugas di balik tabir, tapi tanpa mereka, pakar bedah yang terhebat seluruh dunia pun tidak akan mampu melakukan sebarang tindakan sekiranya dokter anestesi masih diam tidak bertindak apa-apa.
Pesan 1: Subhanallah, semoga Allah memberkati insan-insan yang telah banyak mengajar saya:)
Salam kak aimi,
BalasPadammenarik serita akak, saya juga ikut terinspirasi.Just watching, learning and monitoring.dan akak melakukannya dengan baik sekali. kalau saya, maybe di pertengahan prosedur tengah mengelamun itu ini. saya perlu lebih fokus di lain waktu.
akak sudah layak bergelar dokter ni. maybe emergency physician is the best suit for you :)
takut~
BalasPadamjangan cemas, nanti takleh berfikir dengan rasional..semua benda lupa nnt..heh..
bdw, dr anest. mmg slalunya hebat walaupun nampak sempoi..suke2.. :)
good luck dlm segala urusan akak!
Salam ani,
BalasPadamAlhamdulillah, ada dokter spesialis anes pernah nasihatkan macam ini,
"Jadlah kalian seperti anak kecil, apabila melihat sesuatu mereka melihat dengan teliti dan kritis. Apabila mereka tidak tahu, mereka cepat bertanya, apabila mereka merasa tidak puas dengan jawapan itu, mereka akan terus mencari"
Ameen, insyaAllah, emergency and traumatology adalah salah satu pilihan yang akan dipertimbangkan:)
Duha, kenapa takut?
BalasPadamjangan risau, akak tak intubasi atau masukkan cairan apa-apa kat awak~hihi:P
Betul, bila tenang, baru mampu berfikir dengan rasional, bila berfikir dengan rasional, baru mampu bertindak dengan SMART :)
Semoga Allah memberkati mu, good luck to you too:)